Sejumlah Badan Usaha dan Bentuk Usaha Tetap (BU/BUT) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama Mgas (KKKS) ikuti Focus Group Discussion (FGD) Kecelakaan Hilir Minyak dan Gas Bumi yang digelar Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Rabu (17/05)
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindaklanjut arahan Bapak Menteri ESDM Arifin Tasrif sehubungan dengan kejadian kecelakaan dan fatality yang telah terjadi pada kuartal I tahun 2023, yakni kebakaran Kilang Refinery Unit (RU) II Dumai dan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang.
Pada pertemuan yang melibatkan perwakilan Kepala Teknik/Wakil Kepala Teknik Hulu dan Hilir Migas dan Tim Independen Keselamatan Migas (TIPKM) tersebut, Direktur Teknik dan Lingkungan Minyak dan Gas Bumi, Mirza Mahendra mengungkapkan bahwa pertemuan ini bertujuan untuk memperoleh pembelajaran (lesson learned) agar kejadian serupa tidak terjadi kembali.
“Untuk mendapat pembelajaran agar hal tersebut tidak terjadi kembali dan menjadi lesson learned bagi para Kepala Teknik, hari ini kita coba menyampaikan beberapa yang menjadi penyebab utama kecelakaan-kecelakaan tersebut, “ ungkap Mirza dalam pada acara yang digelar secara hybrid tersebut.
Selanjutnya, Mirza juga menegaskan bahwa upaya mitigasi atau upaya investigasi kecelakaan migas yang telah dilakukan para inspektur migas maupun TIPKM memiliki prinsip-prinsip, antara lain tidak mencari siapa yg salah (no blame), tidak untuk memberikan sanksi atau hukuman (non yudisial), dan tidak mencari siapa yang bertanggungjawab menanggung kerugian atau (no liability), serta investigasi yang dilakukan bersifat transparan.
Pada kesempatan yang sama, Koordinator Keselamatan Hilir Minyak dan Gas Bumi Joko Hadi Wibowo melaporkan bahwa sebanyak 441 peserta yang terdiri atas Kepala Teknik/Wakil Kepala Teknik BU/BUT Migas hadir secara daring, sedangkan para narasumber hadir secara luring.
Source: migas.esdm.go.id