duniatambang.co.id – Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) merupakan pabrik industri kimia yang menjadi bagian dari industri hilir batubara pertama yang berada di kawasan Asia Tenggara. Rencananya, pabrik ini akan dibangun di Desa Sekerat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur dan ditargetkan untuk bisa mulai beroperasi setidaknya pada tahun 2022 mendatang.
Informasi mengenai pembangunan BCIP di wilayah Kutai Timur itu diperkuat oleh pernyataan Plt Bupati Kutim, Kasmidi Bulang. Pihaknya juga telah melakukan peninjauan lokasi yang akan dijadikan sebagai pabrik industri kimia itu. Lokasinya juga masih berada di kawasan Proyek Strategi Nasional (PSN).
Di pihak lain, Direktur Operasional dari PT Batuta Chemical Industrial Park, Andika Nusantara juga menjelaskan mengenai proyek pembangunan pabrik itu. Menurutnya, pabrik itu akan mengolah batubara menjadi metanol (Coal to Methanol).
Pihaknya menjelaskan bahwa hal yang paling dasar dalam pembangunan pabrik tersebut adalah masalah penataan lahan tahap awal. Penataan tahap awal itu meliputi pengangkatan material tumbuhan di lokasi, dan kemudian diganti dengan lapisan material tertentu. Tujuan dari penggantian material tumbuhan itu tidak lain sebagai langkah untuk memperkuat medan tanah.
Selanjutnya diperkirakan pada akhir Januari 2021, pihaknya bisa memulai pendistribusian biodiesel, dan baru pada tahun 2022 proses produksi CTM-nya bisa dimulai.
Sebagai informasi, proyek industri CTM ini merupakan salah satu perwujudan Proyek Strategis Nasional (PSN), dan diperkirakan bakal melibatkan sejumlah investor dalam jumlah besar seperti, PT Ithaca Resources, PT Bakrie Capital Indonesia, Air Products yang merupakan perusahaan asal Amerika dan hingga Chemical Inc.
Proyek ini pun juga telah mendapatkan tandatangan pada tanggal 14 Juni silam, dari Gubernur Kaltim Isran Noor. Bahkan untuk PT Bakrie Capital Indonesia dan PT Ithaca Resources telah membentuk konsorsium dan tercatat dalam kontrak jangka panjang.
Nantinya untuk bahan baku berupa batubara, akan dipasok dari tambang batubara yang dimiliki oleh PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan juga PT Ithaca Resources. Sementara untuk Air Products kebagian menyediakan fasilitas untuk melakukan pengolahan batubara menjadi metanol.
Kehadiran proyek gasifikasi ini bisa berdampak pada peningkatan kapasitas industri metanol nasional, di mana jumlah permintaannya terus mengalami peningkatan, serta bisa mengurangi ketergantungan impor dari luar negeri. Metanol sendiri dibutuhkan sebagai bahan baku untuk industri tekstil, farmasi, plastik, hingga sintetis.
Tidak hanya soal nilai ekonomis semata, proyek ini diharapkan juga mampu menyerap para tenaga kerja dalam jumlah banyak, yakni sekitar seribu tenaga kerja.
Penulis : Edo Fernando
Editor : Ocky PR.
Copyright ©2021 duniatambang.co.id – All Rights Reserved.
source: https://duniatambang.co.id/Berita/read/1409/Industri-Hilir-Batubara-Pertama-di-Asia-TenggaraDibangun-di-Kutai-Timur