Foto: Dok. BPH Migas
Jakarta – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) memastikan ketersediaan dan penyaluran BBM di wilayah Jakarta dan sekitarnya tetap berjalan normal pasca kebakaran pada tangki T-301G di RU VI Pertamina Balongan, Indramayu, Jawa Barat, Senin (29/3). Diketahui, Refinery Unit (RU) VI Balongan menyuplai kebutuhan bahan bakar untuk DKI Jakarta, sebagian Banten, dan sebagian Jawa Barat.
BBM yang dihasilkan RU VI Balongan dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan BBM di Jakarta Raya melalui Terminal BBM (TBBM) Balongan, TBBM Cikampek, dan TBBM Jakarta Group (TBBM Plumpang dan TBBM Tanjung Priok) yang terhubung dengan fasilitas onshore pipe 16 inch, ±228 km.
Kepala BPH Migas, M. Fansurullah Asa telah menginstruksikan Pertamina untuk tetap menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi BBM untuk wilayah ibu kota dan sekitarnya. Ia menerangkan BPH Migas telah berkoordinasi dengan PT Pertamina (Persero) untuk segera melaksanakan Pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) khususnya bagi Fuel Terminal/TBBM yang terdampak pasca Kebakaran Tangki T-301G (RU VI Balongan) untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM.
Pria yang akrab disapa Ifan ini menyebut PT Pertamina (Persero) diharapkan dapat memastikan Coverage Days (CD) untuk masing-masing produk di atas 11 hari, sesuai dengan Peraturan BPH Migas No 9/2020 tentang Penyediaan Cadangan Operasional BBM.
“Pasokan BBM di Jakarta Raya aman, karena Pertamina memiliki skenario pola RAE (Regular-Alternative-Emergency) yang mana mengalihkan suplai BBM dari RU IV Cilacap melalui TBBM Bandung Raya (TBBM Ujung Berung/Padalarang) maupun dari TBBM Tanjung Gerem. Masyarakat tidak perlu panik atau melakukan penimbunan BBM karena BBM tetap tersedia dan terdistribusi dengan baik dan tidak ada Kendala,” jelas Ifan, Selasa (30/3/2021).
Ia menambahkan BPH Migas akan tetap mengawasi ketersediaan dan kelancaran pendistribusian BBM, termasuk saat menjelang bulan puasa dan Lebaran Idul Fitri nanti.
Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono merinci secara nasional stok BBM maupun avtur masih aman, di kisaran 3,2 juta barel atau cukup untuk 74 hari. Ia menjelaskan stok gasoline (bensin) secara nasional masih di angka 10,5 juta barel atau cukup untuk 27-28 hari. Sedangkan untuk solar masih ada stok 8,8 juta barel atau bertahan hingga 20 hari ke depan.
“Stok nasional BBM, kami sampaikan kondisi stok nasional sangat aman. Jadi masyarakat tidak perlu panik, stoknya berlebih,” ujar Mulyono, Senin (29/3).
Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (Commercial & Trading) Mas’ud Khamid meminta masyarakat untuk tidak panik karena kejadian ini. Ia mengimbau masyarakat tidak perlu melakukan panic buying karena adanya kasus ini, karena Pertamina memastikan stok masih sangat cukup dan tidak akan ada kelangkaan BBM.
“Kami imbau masyarakat, layanan kami dalam posisi normal. Kami di dalam konsolidasi dan mohon doanya agar semua bisa segera selesai,” jelas Mas’ud.
Ia menerangkan saat ini Pertamina sudah bisa memonitor langsung stok BBM yang ada di setiap SPBU yang terdigitalisasi.
Oleh: Yudistira Imandiar