Jakarta, CNBC Indonesia – Usai ambil alih kelola Blok Rokan, Riau sejak 9 Agustus 2021 lalu, PT Pertamina Hulu Rokan ditargetkan bisa memproduksi minyak 400 ribu barel per hari (bph) pada 2030 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Z. Yunus dalam Program Energy Corner Squawk Box CNBC Indonesia, Kamis (12/08/2021).
Taslim mengatakan, target produksi minyak 400 ribu bph tersebut artinya kontribusi produksi minyak dari Blok Rokan bisa mencapai 40% dari target produksi minyak nasional pada 2030 yang dipatok sebesar 1 juta bph.
“Kita sampaikan di akhir 2030 diharapkan produksi minyak dari Blok Rokan bisa 400 ribu barel per hari, berarti 40% dari target (produksi minyak nasional) 1 juta barel per hari,” ungkapnya kepada CNBC Indonesia, Kamis (12/8/2021).
Taslim menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, SKK Migas bersama operator, PT Pertamina Hulu Rokan, telah menyiapkan strategi jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.
Untuk strategi jangka pendek, menurutnya paling tidak sudah dicanangkan rata-rata produksi bisa mencapai 166 ribu barel per hari pada tahun ini.
Sementara strategi jangka menengahnya yaitu melalui peningkatan produksi dan investasi di Wilayah Kerja Rokan secara signifikan. Selain itu, juga dilakukan injeksi kimia pengurasan minyak tahap lanjut (chemical Enhanced Oil Recovery/ EOR) di Lapangan Minas pada 2024, serta monetisasi potensi low quality reservoir (Telisa).
Selain itu, injeksi air (water flood) dan uap (steam flood) juga tetap terus dilanjutkan.
“Fokus pada ekspansi dan optimalisasi. Diharapkan 2022-2025 Plan of Development (PoD/ Rencana Pengembangan) fase 1 dari Chemical EOR Minas ini sudah berjalan, di samping itu ada optimasi penggunaan komitmen kerja pasti untuk meningkatkan cadangan baru dari eksplorasi,” paparnya.
Lalu untuk strategi jangka panjang, menurut Taslim, juga akan dilakukan pengembangan injeksi kimia EOR secara penuh dan skala besar (full scale) untuk lapangan lainnya di Blok Rokan, selain Lapangan Minas.
Tak hanya itu, Pertamina juga diharapkan dapat memonetisasi lapangan yang belum tereksplorasi dan terkesploitasi, termasuk memonetisasi dari sumber migas non konvensional (unconventional resources) di blok ini.
Tahun ini Pertamina akan mengebor 161 sumur dan tahun depan 500 sumur baru. Selanjutnya, akan dilihat dari hasil evaluasi di lapangan.
“Kita harapkan proyek-proyek yang diusulkan Pertamina dapat terlaksana dan tidak ada hambatan dari sisi perizinan,” ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, perseroan menganggarkan US$ 2 miliar atau sekitar Rp 28,8 triliun (asumsi kurs Rp 14.400 per US$) untuk pengembangan Blok Rokan hingga 2025.
“Sebagai komitmen Pertamina, akan melanjutkan program yang telah berjalan selama ini, termasuk Enhanced Oil Recovery yang menunjang produksi migas secara signifikan. Di mana anggaran investasi hingga 2025 mencapai US$ 2 miliar,” jelasnya dalam acara “Serah Terima Wilayah Kerja (WK) Rokan,” Senin (9/8/2021).
Oleh: Emir Yanwardhana